Aku Butuh Maafmu Ayah

Kita sebagai anak sering meninggikan suara dan berkata yang bukan2 pada ayah kita kan?

Tipulah kalau tiada langsung perasaan itu, namun kalau tidak dibibir pasti berbisik pada hati kan ?

Kita mungkin tidak sedar ayah kita itu beriktikaf disebuah tempat ketika ramadhan, dia minta yang terbaik buat anaknya.

Pada saat itu kita belum tahu kita hanya seorang bayi kecil yang tahu menangis sahaja. Apakah kau sedar ayahmu lelah merantau mencari rezeki meninggalkan keluarganya ?

Setelah aku dewasa baru aku sedar akan erti pengorbanan ini, betapa sedihnya tidak melihat perubahan fisik anak-anak kecil dan canda tawa waktu yang tidak akan dapat aku ulang kembali.

Hari tidak mungkin kembali dan masa kanak2 nya hilang, ayahmu tidak menyaksikan masa kanak2 kita kerana kewajipannya mencari rezeki Demi Allah. Nanti kita akan merasakannya dan pecayalah waktu kita rasakan itu kita akan menyesal.

TANGIS MU AIR MATAMU DIATAS PUSARA AYAHMU!!

Temui mereka nak dan ambil tangannya cium, rasakan wangi kulit orang tua kita supaya kita tahu bahawa kita punya mereka. Harapan masih jelas, tidak ada yang sulit diatas muka bumi ini sekiranya redha orang tua kita miliku.

Orang tua yang ingin betul-betul jadi pemenang dan ayah yang betul-betul suksess , dia akan cetak anaknya untuk menjadi anak yang sedar bahawa orang tuanya makin hari makin lemah bukan makin kuat.

Ingat semua, orang tua kita tidak butuh kan kamu menjadi orang hebat kerana sehebat apa pun kita dengan kejayaan kita dengan nama kita yang besar dimata manusia dan usia kita yang tua dimata keluarga kita DEMI ALLAH kita hanya anak kecil dimata orang tua mu. Temui mereka..

Tidurlah dipeha mereka dan minta dibalun dengan doa seperti kita masih kecil dahulu. Tangan mereka gementar menanti kita untuk mengusap kepala kita. Tangannya diletakkan dikepala kita.

“Ya Allah si sulung ayah si bongsu ayah bukan si bongsu yang dulu didukung di bahu, cepat sekali masa berlalu. Ku timang kau dulu nak dan badan mu makin memanjang ku dukung mu nak.

Makin meninggi badanmu nak ku pimpin kau nak, badan mu makin meninggi menyusul ayahmu tidak mampu ayah ganding, ayah rangkul bahu mu nak, dan lama kelamaan kau makin tinggi ayah yang kau rangkul nak.

Seterusnya kamu makin kuat badan ayahmu makin membongkok kau tuntun ayahmu nak seperti anak kecil”, Kata ayah sambil mengusap kepala kita.

Suatu saat kita temui ayah kita semasa mereka sakit kita angkat ayah kita seperti mana ayah kita mengangkat kita semasa kecil.

Bila mana tiba saat kita mandikan ayah kita, wudhuk kan ayah kita dan basuh pundak ayah ketika ayahmu terbujur kaku sebagai mayat. Tolong ketika kamu basuh tangan orang tua mu sebagai mayat, INGAT

Tangan yang dingin ini pernah menyentuh kepala mu nak,

Tangan yang kau pegang sekarang itu pernah menuntun mu ke jalan yang benar,

Jangan kita iringi mayat orang tua kita dengan tangis penyesalan akan tetapi dengan kesenangan kerana menuntun ayahmu pada khusnul khotimah. Masa itu pasti datang dan kita harus siap untuk masa itu.

AYAH AKU BUTUH MAAFMU AYAH,

– Anakmu AYAHIBU (Bukan nama sebenar)

Hantar confession anda di sini -> https://iiumc.com/submit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *