anak,
tahukah kau,
kudrat ibumu,
lebih gagah dari besi,
tidak mudah kau lentur.
anak,
tahukah kau,
keringat yang mengalir,
demi melihat senyumanmu terukir dipipi.
anak,
bisakah kau mengerti,
perjuangan ibumu,
bekerja di terik mentari,
demi lihat kau senang kelak hari.
anak,
tahukah kau,
ibumu hanya satu.
Seseorang yang indah ciptaan Illahi.
anak,
tahukah kau sendu ibumu,
tatkala kau jauh dari sisi.
anak,
Sedarlah.
hidup mu mungkin senang,
hidup mu mungkin susah,
Tuhan atur setiap semuanya sama sekali berbeza,
buat kau lihat,
apa ertinya saat kau rasa miskin sekali,
apa manisnya tatkala kekayaan hati nurani kau kecapi.
anak,
jangan kau keluh andai ibumu tidak mampu memberi seperti yang lain,
sungguh Tuhan-mu telah cipta seorang ibu itu bidadari paling indah dimuka bumi ini.
Hanya kau wahai anakku.
mampu melihat beza ibumu.
Saat ini, tuhanku sedang menduga aku, menduga ibuku. tersepit dalam celahan kekayaan kota.
sepi ibuku tidurnya tidak nyenyak sekali.
dalam gelap airmatanya mengalir deras sekali.
Sungguh aku, melihat payah ibuku dengan tangis yang kusembunyi.
Ibu, pesan ku satu. Kau yang terbaik bagiku, Tuhan janji rezeki pasti mecukupi. Cepatlah sembuh wahai bidadari, tak mampu hati melihat kau terbaring sepi disisi.
– keliphijau