Manjakah mahasiswa mahasiswi?
Bismillah..
Hari ini aku tergerak hati untuk menulis selepas membaca beberapa artikel mengenai pinjaman dan biasiswa untuk pelajar di Malaysia terpaksa dibekukan malah ada yang akan dihentikan..
Sedih, hiba, kecewa.. Apa nasib mahasiswa mahasiswi seperti kami?
Kadang-kadang aku sedih bila ada yang mengatakan mahasiswa mahasiswi ni manja. Tak boleh berlaparlah. Tak nak bekerjalah. Terpaksa ikat perutlah. Tapi masih boleh pakai hipster, pakai iphone 6,6s,7,7s :) .. Mari aku jelaskan. Kalian kata kami manja tapi kalian tak tahu barang-barang sekarang begitu tinggi nilai harganya.. Kalian kata kami ni dapat duit berbelanja sesuka hati. Adakah kalian tahu, tidak semua di antara kami datang dari keluarga yang senang. Duit digunakan utk beli buku sebagai rujukan ilmu, makan untuk mengalas perut dan barang-barang keperluan yang lain.
Berhentilah menilai kami wahai kalian semua. Kami bukan manja. Kami bukan sengaja mengikat perut sehingga kebulur. Berhenti daripada bandingkan zaman kalian dengan zaman sekarang. Dulu rm100 ckup utk 3-4 minggu. Tp kini tanyalah mahasiswa mahasiswi sekarang. Cukupkah rm100 itu menampung hidup kami selama itu?? Sudah wujudkah gst pada waktu kalian dulu? Kami tak minta simpati dan belas kasihan. Kami cuma minta kalian sebagai orang yang lebih dewasa, matang dan berpengalaman untuk memahami jiwa remaja seperti kami.
Cukuplah menyurun kami kerja sambilan untuk dapat duit lebih. Bukan kami tak mahu, tapi masa kami terbatas. Pelajaran kami terpaksa didahulukan. Bukan kerana kami malas. Tapi kerja kami sebagai pelajar harus diutamakan terlebih dahulu. Sudah-sudahlah menilai kami dari aspek pemakaian. Hipster ke, hijabista ke, hakikatnya tak semua pelajar seperti itu.
Kalian kata kami manja, kami disuruh berdikari, memasak di universiti. Tapi adakah kami diberi kebenaran untuk memasak di tempat kami? Tidak! Sama sekali tidak. Cukup-cukuplah menilai kami. Kami juga manusia. Punya hati dan perasaan. Jangan menasihati dengan cara memerli. Kami juga hamba Allah.
– Aisya